Rabu, 03 April 2013

Pengenalan dasar Teknik Pemboran


Selain untuk keperluan produksi minyak dari reservoir ke permukaan, kegiatan pemboran juga digunakan untuk eksplorasi suatu area yang diperkirakan mengandung minyak bumi sehingga dilakukan pemboran eksplorasi (wild cat).
Tujuan pada suatu proyek pemboran ada dua hal pokok (goals) yaitu;
  • Melaksanakan pemboran dengan sukses dan aman
  • Melakukan pemboran dengan cost yang seminim mungkin (minimum cost) 

















Pada kegiatan pemboran peralatan pemboran (drilling Rig) dibagi menjadi beberapa bagian sistem yaitu sebagai berikut:
  1. Hoisting System
  2. Rotating System
  3. Circulating System
  4. Power System
  5. BOP System
I. Hosting System
Hosting System atau Sistem pengangkat adalah sistem katrol besar yang digunakan untuk menurunkan dan menaikkan peralatan masuk dan keluar dari sumur. Secara khusus, sistem pengangkat digunakan untuk menaikan dan menurunkan drillstring dan casing ke dalam dan keluar dari sumur. Berikut ini gambaran dari hoisting system:
 Gambar. Sistem Pengangkat

II.Rotary System

Seluruh peralatan yang digunakan untuk mentranmisikan putaran dari permukaan (mejaputar/rotary table) hingga ke dasar sumur (matabor/bit) disebut dengan rotary system.
Komponen – komponen yang termasuk sistem pemutar diantaranya (dari atas ke bawah) :
  1. Swivel,
  2. Kelly and accessories,
  3. Rotary table and components,
  4. Drillstring tubulars (drill pipe, drill collars, etc.),
  5. Drill bit
 


III. Circulation System

ada dasarnya sistem sirkulasi sangat erat kaitannya dengan fluida pemboran (drilling fluids) berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara tekanan hidrostatik (hidrostatic pressure) dengan tekanan formasi (formation pressure) agar fluida reservoir tidak masuk kedalam lubang bor selama kegiatan pemboran.
Berikut ini adalah beberapa fungsi utama lainnya dari fluida pemboran yaitu:
  • Membersihkan lubang bor dari fragmen hasil dari pahatan (bit) kemudian membawanya ke permukaan
  • Menjaga stabilitas dari dinding lubang pemboran
  • Mendinginkan dan melumasi drillstring dan bit selama kegiatan pemboran
 
Komponen Sistem Sirkulasi
(1) mud pumps,
(2) flowlines,
(3) drillpipe,
(4) nozzles,
(5) mud pids and tanks (settling tank, mixing tank, suction tank),
(6) mud mixing equipment (mud mixing hopper) and
(7) contaminant removal equipment (shale shaker,   desander, desilter, degasser)
Fluida Pemboran
Fluida pemboran adalah merupakan suatu campuran cairan (liquid) dari beberapa komponen yang terdiri dari : air(tawar atau asin), minyak, tanah liat(clay), bahan-bahan kimia(chemical additives), gas, udara, busa maupun detergen. Di lapangan, fluida pemboran dikenal sebagai “lumpur” (mud).
Ada tiga jenis fluida pemboran :
  1. Water–based mud, lumpur pemboran yang paling banyak digunakan adalah water-base mud(80%). Komposisi lumpur ini terdiri dari air tawar atau air asin, clay dan chemical additives. Komposisi ini ditentukan oleh kondisi lubang bor.
  2. Oil–based mud, digunakan pada pemboran dalam, hotholes, formasi shale dan sebagainya. Lumpur ini lebih mahal, tetapi mengurangi terjadinya korosi pada rangkaian pipa bor, dsb.
  3. Air or gas–based mud, keuntungan dari lumpur jenis ini terutama adalah dapat menghasilkan laju pemboran yang lebih besar. Karena digunakan kompressor, kebutuhan peralatan dan ruang lebih sedikit.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar