Kamis, 11 April 2013

Musik Taman

Kami hmjtp usakti periode 2012-2013 bidang seni dan budaya akan mengadakan acara tahunan perminyakan yaitu musik taman. Kami mengundang saudara-saudari se perminyakan trisakti untuk dapat hadir dalam acara ini. Acara ini akan diselenggarakan pada :
Tanggal : 12 April 2013, hari jumat
Waktu  : 16.00 sampai selesai
Tempat : parkiran gedung D

kami harap rekan2 sekalian dapat hadir dalam acara tersebut. Semoga dengan acara ini dapat mempererat kekerabatan kita sesama mahasiswa/alumni perminyakan usakti. Jika terdapat kekurangan kami mohon maaf. Terima kasih byk.

Kamis, 04 April 2013

Gunakan Lumpur Beku Atasi Blow Out Talang Jimar


Selasa, 2 April 2013 | 22:32:40
Prabumulih,PenaOne-Pertamina berupaya menanggulangi semburan liar (Blowout) dengan menggunakan lumpur beku di Sumur pengeboran Talang Jimar, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel) yang terjadi beberapa waktu lalu,
Manager Legal dan Relation Asset II Pertamina EP, Agustinus mengatakan, pihaknya telah telah menyuntikan lumpur beku ke area Blowout,persiapan penyuntikan sendiri harus  dilakukan dengan perhitungan yang sangat matang, sebab bila tidak cukup matang maka dikhawatirkan semburan akan terulang kembali.
“Lumpur beku yang kita suntikkan di area semburan berjumlah 1.200 barel dengan menggunakan motor bergerak dengan harapan menekan semburan agar tidak kembali lagi,Bahan yang digunakan dari lumpur yang kekentalannya melebihi lumpur pada umumnya,” ujar Agustinus saat diwawancarai wartawan,Selasa (2/4/2013)
Dia juga menghimbau untuk masyarakat yang berada di sekitar lokasi kejadian untuk tidak menyalakan segala sesuatu yang dapat memicu api.
“Agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak di inginkan,warga pemukiman disekitar semburan gas supaya tidak menyalakan api seperti menghidupkan kompor, korek api ataupun merokok,” imbau nya
sementara itu,Waka Polda Sumsel Brigjen Pol M Zulkarnain mengatakan,pihak nya saat ini terus menyelidiki kasus ledakan sumur gas milik Pertamina Prabumulih,sekarang jajarannya terus menyelidiki dan mendalami permasalahan tersebut apakah ada unsur kelalaian atau tidak
“Kami masih menyelidiki terjadinya ledakan tersebut supaya diketahui permasalahan sebenarnya,hingga sekarang ini belum diketahui penyebab ledakan itu,mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa kita temukan,” ujar Zulkarnain. (dno)

Sumur Pertamina EP Blow Out! Produksi Minyak Aman

2 April 2013

JAKARTA Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan produksi minyak nasional tidak terganggu akibat semburan liar (blowout) pada pemboran sumur Talang Jimar (TLJ25), Sumatera Selatan milik PT Pertamina EP.
Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini mengatakan, terjadinya blowout di Sumur TLJ25 tidak menyebabkan seluruh kegiatan operasi di wilayah Prabumulih terhenti. Karena itu, dampak dari kejadian ini terhadap produksi minyak nasional sangat kecil
“Sangat mungkin dampaknya hanya terhadap capaian tambahan produksi Pertamina EP,” kata dia, di Jakarta, Senin (1/4). Jika kehilangan tambahan produksi ini tidak ditutupdari lapangan lain, pencapaian target produksi Pertamina EP bisa terganggu.
Rudi berharap, Pertamina EP bisa segera menyelesaikan blowout^ Sumur TLJ25 tersebut Apalagi, bbwoutxm terjadi di sumur pengembangan yang terganggu pemborannya dan tidak memengaruhi kegiatan operasi pada umumnya “Mudahmudahan cepat selesai sehingga target penambahan produksi tetap tercapai,” ujar dia
Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam membenarkan tidak adanya penghentian total kegiatan operasi di Prabumulih. Saat ini pihaknya tengah berkonsentrasi untuk mengatasi blowout Sumur TLJ25 tersebuL “Mudah mudahan hari ini bisa kita atasi,” kata dia.
Syamsu menegaskan, kejadian blowoutm tidak berpengaruh pada produksi Pertamina EP. Pasalnya, sumur yang terjadi blowout belum berproduksi karena belum selesai pemborannya. Selain itu, tambahan produksi yang hilang dari kejadian ini bisa digantikan dari aset milik Pertamina EP lainnya, seperti dari produksi di Lapangan Rantau, SangaSanga, dan beberapa aset lainnya.
Hingga kemarin, produksi Pertamina EP tercatat sebesar 128 ribu barel per hari (bph) dari target di rencana kerja dan anggaran (work plan and budget/WP&B) dan APBN sebesar 132.300 bph.
Peristiwa blowout A Sumur TLJ25 terjadi pada Minggu (31/3) sekitar pukul 08.30 WLB. Hingga sekarang, Pertamina EP masih terus melakukan upaya penanganan teknis. Penyebab teknis terjadinya semburan sedang dalam evaluasi tim eksploitasi Pertamina EP.
Standar penanganan dipastikan mengikuti ketentuan dalam operasi pemboran yang sudah berjalan. Sehingga, diharapkan penanggulangan penyebab semburan dapat segera dituntaskan, dan kegiatan pemboran berlangsung normal kembali. Koordinasi penanganan ini dilakukan bersama dengan SKK Migas. (ayu)
Sumber : Koran Investor Daily 02-04-2013

Rabu, 03 April 2013

Dasar-dasar Geologi Migas


A. Petrology
Adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari batuan pembentuk kulit bumi yang mencakup cara terjadinya, komposisi batuan tersebut dan hubungannya dengan proses-proses dan sejarah geologinya.

Batuan pembentuk kulit bumi secara umum dapat dibagi menjadi tiga jenis :

1. Batuan Beku





Terbentuk sebagai akibat pembekuan magma didalam permukaan bumi dan diatas permukaan bumi (lelehan).


2. Batuan Sedimen



Terbentuk sebagai akibat pengendapan material yang berasal dari pecahan, bongkah batuan yang hancur karena proses alam, kemudian tertransportasi oleh air, angin, es dan terakumulasi dalam satu tempat serta termampatkan/kompaksi menjadi satu lapisan batuan baru. Batuan sedimen mempunyai ciri berlapis sebagai akibat endapan yang berulang.


3. Batuan Metamorf



Batuan metamorf berasal dari batuan beku atau batuan sedimen yang termalihkan (terubah) di dalam bumi sebagai akibat temperatur dan tekanan yang sangat tinggi, sehingga terjadi perubahan sifat fisik dan kimia.


B. Perangkap Reservoir

Perangkap reservoir adalah suatu lapisan kedap air (impermeable) yang membatasi gerakan migas, dimana migas yang masuk ke lapisan tersebut tidak dapat keluar sehingga terperangkap/terjebak di sana.



Jenis-jenis Perangkap Reservoir:

1. Perangkap Struktur

Perangkap Struktur merupakan perangkap yang paling orisinil dan sampai dewasa ini merupakan perangkap yang paling penting. Berbagai unsur perangkap yang membentuk lapisan penyekat dan lapisan reservoir, sehingga dapat menjebak hidrokarbon, disebabkan karena gejala tektonik atau struktur, misalnya pelipatan dan patahan.



2. Perangkap Stratigrafi


Levorsen (1958), mengemukakan bahwa perangkap stratigrafi adalah suatu istilah umum untuk perangkap yang terjadi karena berbagai variasi lateral dalam litologi suatu lapisan reservoir atau penghentian dalam kelanjutan penyaluran minyak dalam bumi.
Prinsip perangkap stratigrafi adalah bahwa minyak dan gas bumi terjebak dalam perjalannya keatas terhalang dari segala arah terutama dari bagian atas dan pinggir, karena batuan reservoir menghilang atau berubah fasies menjadi batuan lain.


3. Perangkap Kombinasi



Perangkap hidrokarbon banyak yang merupakan perangkap kombinasi antara perangkap struktur dengan perangkap stratigrafi.




C. Geologi Minyak Bumi

Geologi minyak bumi adalah salah satu cabang ilmu geologi untuk mengetahui keberadaan minyak bumi di bawah tanah, kemudian mengeksplorasi dan memproduksinya. Secara umum ada dua jenis geologi minyak bumi, yaitu geologi eksplorasi minyak bumi yang mencakup pencarian minyak bumi dan geologi produksi minyak bumi. Produksi minyak bumi dalam bidang perminyakan bukan diartikan untuk membuat minyak bumi, tetapi hanyalah membuat fasilitas untuk mengalirkan minyak bumi dari bawah tanah ke atas permukaan tanah, dengan menggunakan pemboran dan pompa-pompa.

Teori keberadaan minyak bumi ada dua buah, yaitu teori organik dan teori anorganik. Teori organik sekarang ini banyak dianut oleh para ahli geologi, dimana minyak bumi dipercayai dihasilkan oleh sisa-sisa organisma yang sudah mati berjuta-juta tahun yang lalu. Sedangkan teori anorganik kebanyakan berkembang di Eropa Timur dan Rusia di mana para ahli mempercayai bahwa minyak bumi dapat dihasilkan bukan dari bahan organik. Prinsip geologi minyak bumi yang sekarang umum dipakai adalah teori organik sehingga minyak bumi sering disebut bahan bakar fosil. Bila teori anorganik terbukti, maka akan muncul lagi sumber-sumber minyak bumi yang selama ini belum dieksplorasi.

Batuan Beku

Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite


Batuan Sedimen

Sedimentary rocks atau sering disebut Batuan Sediment Batuan sedimen terbentuk secara alamiah di permukaan Bumi dari fragmen-fragmen batuan yang kembali memadat dan mengeras menjadi batuan. Pembentukan batuan sedimen dipengaruhi oleh tenaga air, angin atau es. Sebagian besar batuan sedimen memperlihatkan ciri perlapisan. Walaupun hanya 5% kerak Bumi dibangun oleh batuan sedimen, namun 75% dari batuan yang tersingkap di permukaan Bumi adalah batuan sedimen. Batuan sedimen diklasifikasi menjadi tiga kategori yaitu :
batuan sedimen klastik, yang berasal dari fragmen-fragmen batuan sebelumnya;
batuan sedimen kimiawi, yang terbentuk biasanya di laut atau di danau dari presipitasi bahan mineral yang terlarut;
batuan sedimen organik, yang terbentuk dari bekas atau cangkang binatang atau tumbuhan. Itulah sebabnya fosil dijumpai hanya pada batuan sedimen. Yang paling umum dari batuan sedimen klastik adalah batupasir dan batulempung. Batupasir terbentuk dari pasir dan batulempung berasal bahan batuan yang lebih halus (lumpur atau lempung). Batupasir dan batulempung terbentuk dari fragmen-fragmen yang dibawa angin, air, sungai, arus laut dan glacier. Pasir biasanya diendapkan sebagai dunes di padang pasir; atau sebagai endapan sungai dan endapan pantai. Sedangkan lempung yang lebih halus cendrung berada lebih lama mengapung di air laut dan akan mengendap pada suasana yang lebih tenang, seperti di dasar laut dalam atau di dasar danau. Tumpukan bahan endapan ini akan membebani dan menekan lapisan di bawahnya menjadi lebih kompak. Endapan kemudian saling merekat membentuk batuan keras. Batuan sedimen kimiawi yang paling umum disebut sebagai batuan evaporit, karena terbentuk dari proses penguapan air laut atau air danau. Bahan-bahan batuan yang terlarut di dalam air akan mengkristal membentuk mineral seperti gipsum dan halit. Gipsum adalah bahan mineral industri yang dipakai sabagai bahan plester; halit adalah bahan dasar garam dapur. Yang paling umum dari batuan sedimen organik adalah batugamping (limestone). Binatang laut seperti koral dan moluska memiliki cangkang yang terbuat dari bahan kalsium karbonat (CaCO3). Bila binatang-binatang itu mati, cangkangnya akan teronggok ke dasar laut dan membentuk tumpukan tebal kalsium karbonat. Tumpukan kalsium karbonat ini akan memadat dan merekat menbentuk batu gamping. Cangkang binatang atau tumbuhan yang terawetkan menjadi batuan ini diesebut fosil. Batubara termasuk batuan sedimen organik.

Batuan Metamorf

Batuan metamorf adalah salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai panas (lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrim akan mengalami perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneis, batu sabak, batu marmer, dan skist. Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi. Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi.

Pengenalan dasar Teknik Pemboran


Selain untuk keperluan produksi minyak dari reservoir ke permukaan, kegiatan pemboran juga digunakan untuk eksplorasi suatu area yang diperkirakan mengandung minyak bumi sehingga dilakukan pemboran eksplorasi (wild cat).
Tujuan pada suatu proyek pemboran ada dua hal pokok (goals) yaitu;
  • Melaksanakan pemboran dengan sukses dan aman
  • Melakukan pemboran dengan cost yang seminim mungkin (minimum cost) 

















Pada kegiatan pemboran peralatan pemboran (drilling Rig) dibagi menjadi beberapa bagian sistem yaitu sebagai berikut:
  1. Hoisting System
  2. Rotating System
  3. Circulating System
  4. Power System
  5. BOP System
I. Hosting System
Hosting System atau Sistem pengangkat adalah sistem katrol besar yang digunakan untuk menurunkan dan menaikkan peralatan masuk dan keluar dari sumur. Secara khusus, sistem pengangkat digunakan untuk menaikan dan menurunkan drillstring dan casing ke dalam dan keluar dari sumur. Berikut ini gambaran dari hoisting system:
 Gambar. Sistem Pengangkat

II.Rotary System

Seluruh peralatan yang digunakan untuk mentranmisikan putaran dari permukaan (mejaputar/rotary table) hingga ke dasar sumur (matabor/bit) disebut dengan rotary system.
Komponen – komponen yang termasuk sistem pemutar diantaranya (dari atas ke bawah) :
  1. Swivel,
  2. Kelly and accessories,
  3. Rotary table and components,
  4. Drillstring tubulars (drill pipe, drill collars, etc.),
  5. Drill bit
 


III. Circulation System

ada dasarnya sistem sirkulasi sangat erat kaitannya dengan fluida pemboran (drilling fluids) berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara tekanan hidrostatik (hidrostatic pressure) dengan tekanan formasi (formation pressure) agar fluida reservoir tidak masuk kedalam lubang bor selama kegiatan pemboran.
Berikut ini adalah beberapa fungsi utama lainnya dari fluida pemboran yaitu:
  • Membersihkan lubang bor dari fragmen hasil dari pahatan (bit) kemudian membawanya ke permukaan
  • Menjaga stabilitas dari dinding lubang pemboran
  • Mendinginkan dan melumasi drillstring dan bit selama kegiatan pemboran
 
Komponen Sistem Sirkulasi
(1) mud pumps,
(2) flowlines,
(3) drillpipe,
(4) nozzles,
(5) mud pids and tanks (settling tank, mixing tank, suction tank),
(6) mud mixing equipment (mud mixing hopper) and
(7) contaminant removal equipment (shale shaker,   desander, desilter, degasser)
Fluida Pemboran
Fluida pemboran adalah merupakan suatu campuran cairan (liquid) dari beberapa komponen yang terdiri dari : air(tawar atau asin), minyak, tanah liat(clay), bahan-bahan kimia(chemical additives), gas, udara, busa maupun detergen. Di lapangan, fluida pemboran dikenal sebagai “lumpur” (mud).
Ada tiga jenis fluida pemboran :
  1. Water–based mud, lumpur pemboran yang paling banyak digunakan adalah water-base mud(80%). Komposisi lumpur ini terdiri dari air tawar atau air asin, clay dan chemical additives. Komposisi ini ditentukan oleh kondisi lubang bor.
  2. Oil–based mud, digunakan pada pemboran dalam, hotholes, formasi shale dan sebagainya. Lumpur ini lebih mahal, tetapi mengurangi terjadinya korosi pada rangkaian pipa bor, dsb.
  3. Air or gas–based mud, keuntungan dari lumpur jenis ini terutama adalah dapat menghasilkan laju pemboran yang lebih besar. Karena digunakan kompressor, kebutuhan peralatan dan ruang lebih sedikit.



Petroliga 2013



Dalam rangka untuk mengikat persaudaraan antar mahasiswa perminyakan trisakti kami bidang olahraga HMJTP-Usakti 2012-2013 akan mengadakan kegiatan petroliga, yakni pertandingan bola per angkatan. Diharapkan partisipasinya kepada rekan-rekan sekalian. Kami harap kegiatan ini dapat memberi warna baru dalam kegiatan masyarakat perminyakan. Terima kasih.

Pelatihan software perminyakan dari HMJTP-Usakti 2012-2013

Kepada rekan-rekan perminyakan trisakti sekalian, untuk meningkatkan mutu akademik mahasiswa t.perminyakan trisakti kami dari bidang pendidikan himpunan mahasiswa jurusan teknik perminyakan trisakti periode 2012-2013 akan mengadakan pelatihan software pada :

Hari        : setiap hari SENIN
Pukul      : 15.00 WIB
Tempat   : Lab. Komputer Ged. D Lantai 4
Pengajar : mahasiswa angkatan 2009 (Djaka Agung)

Software-software yang akan dipelajari itu software eclipse, ecrin, petrel, cmg, ofm, ipm group, pipesim, dan lain-lain tergantung kemampuan pengajar.

Kami harap, fasilitas ini dapat digunakan dengan baik demi kelancaran akademik mahasiswa teknik perminyakan trisakti. Lebih dan kurangnya kami ucapkan mohon maaf dan terima kasih.