2 April 2013
JAKARTA Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan produksi minyak nasional tidak terganggu akibat semburan liar (blowout) pada pemboran sumur Talang Jimar (TLJ25), Sumatera Selatan milik PT Pertamina EP.
Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini mengatakan, terjadinya blowout di Sumur TLJ25 tidak menyebabkan seluruh kegiatan operasi di wilayah Prabumulih terhenti. Karena itu, dampak dari kejadian ini terhadap produksi minyak nasional sangat kecil
“Sangat mungkin dampaknya hanya terhadap capaian tambahan produksi Pertamina EP,” kata dia, di Jakarta, Senin (1/4). Jika kehilangan tambahan produksi ini tidak ditutupdari lapangan lain, pencapaian target produksi Pertamina EP bisa terganggu.
Rudi berharap, Pertamina EP bisa segera menyelesaikan blowout^ Sumur TLJ25 tersebut Apalagi, bbwoutxm terjadi di sumur pengembangan yang terganggu pemborannya dan tidak memengaruhi kegiatan operasi pada umumnya “Mudahmudahan cepat selesai sehingga target penambahan produksi tetap tercapai,” ujar dia
Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam membenarkan tidak adanya penghentian total kegiatan operasi di Prabumulih. Saat ini pihaknya tengah berkonsentrasi untuk mengatasi blowout Sumur TLJ25 tersebuL “Mudah mudahan hari ini bisa kita atasi,” kata dia.
Syamsu menegaskan, kejadian blowoutm tidak berpengaruh pada produksi Pertamina EP. Pasalnya, sumur yang terjadi blowout belum berproduksi karena belum selesai pemborannya. Selain itu, tambahan produksi yang hilang dari kejadian ini bisa digantikan dari aset milik Pertamina EP lainnya, seperti dari produksi di Lapangan Rantau, SangaSanga, dan beberapa aset lainnya.
Hingga kemarin, produksi Pertamina EP tercatat sebesar 128 ribu barel per hari (bph) dari target di rencana kerja dan anggaran (work plan and budget/WP&B) dan APBN sebesar 132.300 bph.
Peristiwa blowout A Sumur TLJ25 terjadi pada Minggu (31/3) sekitar pukul 08.30 WLB. Hingga sekarang, Pertamina EP masih terus melakukan upaya penanganan teknis. Penyebab teknis terjadinya semburan sedang dalam evaluasi tim eksploitasi Pertamina EP.
Standar penanganan dipastikan mengikuti ketentuan dalam operasi pemboran yang sudah berjalan. Sehingga, diharapkan penanggulangan penyebab semburan dapat segera dituntaskan, dan kegiatan pemboran berlangsung normal kembali. Koordinasi penanganan ini dilakukan bersama dengan SKK Migas. (ayu)
Sumber : Koran Investor Daily 02-04-2013